BNWOTRp 20.000 Makanan burayak / anak ikan dengan protein yang sangat tinggi (diatas 40% bahkan diatas 50%). Rp.20000/kaleng atau liter (800gr) atau Rp.25000/gayung (1kg). Pemesanan dilakukan sehari sebelum pengiriman. Pengiriman dilakukan diatas jam 5 Sore. James 0838-9985-2551 --> Fast Response alias jarang OnLine COD sekitaran Ceger-Bintaro(Jakarta) - Gratis.
Feedback Report17 ViewsMar 5, 2022Repost is prohibited without the creator's 0 Follower 292 Videos

BeliWadah cacing sutra, cacing darah, cacing beku & kutu air beku di Buana_Guppy_Farm. Promo khusus pengguna baru di aplikasi Tokopedia! Download Tokopedia App. Tentang Tokopedia Mitra Tokopedia Mulai Berjualan Promo Tokopedia Care. Kategori. Masuk Daftar. jas hujan ponco tali sepatu kaos anak

Untuk kalian yang ingin atau tertarik untuk membudidayakan cacing darah, maka pasti perlu ulasan mengenai cara ternak cacing darah. Cara ternak cacing darah atau dalam bahasa latinnya yaitu Larva Chinoromus sp dan juga biasa disebut dengan bloodworm merupakan salah satu jenis pakan hidup yang diberikan untuk ikan hias dan tentunya cacing darah ini salah satu pakan favorit untuk ikan cupang dan juga guppy. Cara budidaya cacing darah ini menjadi pakan favorit dikarenakan memiliki kandungan protein yang dan juga cacing darah ini sangat efektif untuk menujang pertumbuhan pada ikan. Cek juga cara budidaya cacing sutra Cara budidaya cacing darah ini tidak 100% cacing sutra, sebab cacing darah ini berasal dari larva serangga ordo diptera atau nyamuk chironomus. Nyamuk chironomus yaitu nyamuk penghisap madu bunga atu nectar serta bukan penghisap darah. Jenis nyamuk chironomus tersebut tidak menggigit untuk menghisap darah seperti nyamuk lainnya. Oleh karena itu, keduanya sangat berbeda meski sekilas secara penampakan sama. Cacing darah ini bisa di budidayakan menjadi stok pakan ikan hias atau bisa untuk tujuan bisnis. Berikut cara ternak atau cara budidaya cacing darah Cara ternak cacing darah Cara membudidayakan cacing darah tidaklah terlalu sulit, namun bagi kalian yang masih pemula atau baru berkeinginan untuk ternak cacing darah sebaiknya membaca tata cara ternak cacing darah sebagai berikut 1 Pembibitan cacing darah Pada tahap awal budidaya cacing darah adalah pembibitan cacing darah. Di tahap awal ini kalian dapat memperoleh bibit cacing darah dengan cukup mudah yaitu dengan membelinya di pasar atau toko penjualan bibit atau juga bisa di dapatkan dengan membelinya pada toko online. Sudah pasti banyak yang menjual bibit cacing darah dikarenakan budidaya cacing darah ini sudah cukup banyak yang telah melakukannya. Sebenarnya kalian bisa mendapatkan bibit cacing dengan mudah ditemukan pada daerah persawahan. Namun, kualitas bibit cacing darah yang di dapatkan tentunya akan bervariasi. Namun jika kalian ingin mendapatkan hasil ternak atau budidaya yang maksimal tentu saja kalian membutuhkan bibit yang berkualitas baik dan juga bagus. Dan dibawah ini merupakan kriteria bibit cacing darah yang berkualitas yaitu sebagai berikut Bibit cacing darah yang berkualitas mempunyai daya tahan hidup yang tinggiBiasanya bibit cacing darah yang berkualitas akan bergerombol di dasar permukaan air seperti rambut yang darah aktif bergerak dan memiliki pergerakan yang maksimalPisahkan antara cacing dengan bagian ari cacing setelah itu pindahkan pada wadah yang telah diisi air bersihPada proses ini disebut juga dengan proses karantina karena hal ini dilakukan supaya menghindarkan cacing darah agar tidak terkontaminasi dengan bakteriDalam proses karantina tersebut dapat memakan waktu 2 hingga 3 hari, selama dalam proses karantina tersebut sebaiknya air yang ada pada wadah, selalu isi wadah dengan air beraliran air pada wadah tadi selalu mengalir agar dapat menyuplai kadar oksigen yang kadar oksigen pada wadah berkurang, maka kalian bisa tambahkan aerator ke dalam wadah tersebut. 2 Membuat Media Perkembangbiakan Tahap kedua pada cara budidaya cacing darah yaitu dengan membuat media perkembangbiakan. Pada tahap ini kalian dapat memilih salah satu jenis media yaitu menggunakan media air atau dengan menggunakan media lumpur. Menggunakan media air akan lebih mudah dibandingkan dengan media lumpur, sebab tentunya akan lebih mudah untuk mendapatkan media dengan air yang berkualitas bila dibandingkan dengan media lumpur. Berikut adalah tahapan tahapan dalam pembuatan media untuk perlembangbiakan cacing darah menggunakan media air yaitu sebagai berikut Pertama, siapkan nampan atau wadah yang berukuran besarKedua, gunakan air bersih yang mempunyai kualitas yang baikKemudian usahakan air yang berada dalam wadah maupun tempat yang dijadikan media perkembangbiakan cacing darah tersebut selalu dalam kondisi mengalir, hal tersebut dilakukan agar kalian tidak perlu melakukan pergantian air dalam wadah terus susunlah nampan dengan rapi supaya aliran air dapat mengalir dengan lancar serta tidak macetTerakhir letakkan saluran air di bagian atas rak serta lakukanlah hal yang sama pada bagian rak yang berada dibawahnya. 3 pemindahan bibit cacing ke dalam media Tahapan selanjutnya pada cara ternak cacing darah setelah media perkembangbiakan selesai adalah lakukan pemindahan bibit cacing ke dalam media. Pemindahan bibit haruslah dilakukan dengan begitu hati-hati, karena apabila dilakukan dengan cara sembarangan tentunya akan merusak kualitas bibit cacing darah tersebut. Selain itu, pada pemindahan bibit cacing darah mesti dilakukan dengan cara yang tepat supaya bibit tidak mati pada saat pemindahan tersebut. Tahap pemindahan bibit cacing darah bisa dilakukan dengan cara-cara dibawah ini Pertama siapkanlah sendok yang memiliki ukuran kecil yang akan digunakan sebagai alat untuk membantu proses pemindahan bibit cacing lakukanlah pemindahan bibit tersebut secara hati-hati agar bibit cacing darah tidak mengalami pada saat pemindahan bibit cacing darah diusahakan tidak langsung memegangnya dengan tangan, tetapi gunakan alat yang telah dipersiapkan tadi, karena bila kontak dengan tangan secara langsung bisa mengakibatkan terjadinya kegagalan dalam proses budidaya cacing darah serta dapat menyebabkan bibit terkontaminasi sebab adanya perbedaan suhu tubuh yang lakukan pemindahan bibit cacing darah dengan cara yang cepat supaya bibit cacing darah tidak mengalami stres. 4 perawatan dan pemeliharaan cacing Dalam cara ternak cacing darah juga diperlukannya perawatan dan pemeliharaan cacing darah. Perawatn dan pemeliharaan cacing darah ini antara lain sebagai berikut Kondisi air Tahap pertama cara ternak cacing darah pada perawatan dan pemeliharaan yaitu memperhatikan kondisi air yang ada didalam media perkembangbiakan agar menjaga kondisi air agar tetap bersih supaya dapat menghasilkan kualitas panen yang baik. Dan pastikan aliran air selalu lancar dan tidak macet, karena air yang macet bisa mengurangi kadar oksigen pada media perkembangbiakan sehingga menimbukan masalah yang serius yang bisa menyebabkan bibit cacing tersebut mati. Pemberian pakan Agar cacing darah bertahan hidup tentu saja membutuhkan makanan untuk bisa melangsungkan kehidupan dan juga melakukan proses perkembangbiakan. Pemberian pakan tidak boleh sembarangan karena membutuhkan penanganan khusus sebagai sumber nutrisi untuk cacing darah. Dibawah ini merupakan jenis dan cara pemberian pakan yang baik Pemberian pakan bisa berupa pakan organik cacing darah yang telah difermentasikanTekstur pada pakan harus lembut, lembek serta mudah dihancurkanCacing darah bisa diberi pakan dengan menggunakan ampas tahu yang telah difermentasikanAmpas tahu ini selain mempunyai kandungan protein yang tinggi, ampas tahu juga mempunyai jamur yang disukai serta bermanfaat untuk tambahan nutrisi cacing darahTambahkan tepung ikan yang bisa didapat dengan mudah di pasarPada pemberian pakan ini dilakukan hingga cacing darah berusia 10 hingga 12 hari setelah pemindahan bibitSetelah cacing lewat dari usia tersebut, maka pakan bisa diganti dengan jenis pakan seperti sayuran serta kotoran ayam yang sudah difermentasikan 5 5 Pemanenan cacing darah Tahap terakhir pada cara teknak cacing darah yaitu pemanen. Tentu sudah pasti yang diharapkan yaitu panen cacing darah dengan kualitas yang banyak dan juga kualitas terbaik. Pemanenan cacing darah dilakukan dengan memindahkan koloni cacing sedikit ke wadah lain. Berikut tahapan pemanenan cacing darah Umur yang baik untuk ternak cacing darah yaitu 70-75 hari setelah pemindahan bibit cacingPemanenan ini bisa dilakukan dengan cara mengurangi jumlah koloni yang terdapat dalam wadahMenyiapkan kain gelap yang mampu menutup seluruh permukaan wadahPastikan semua wadah tertutup dengan sempurnaApabila tidak mempunyai kain gelap, maka bisa diletakkan di ruangan gelap selama 5-6 jamKemudian pisahkan secara hati hati dan gunakanlah sendok atau jaring kecil untuk memanen cacing darahSimpanlah hasil panen tersebut dalam air bersih.
BeliTEMPAT CACING SUTRA CACING DARAH PAKAN IKAN HIAS CUPANG IKAN KONSUMSI di Smooth Petsore. Promo khusus pengguna baru di aplikasi Tokopedia! Download Tokopedia App. Tentang Tokopedia Mitra Tokopedia Mulai Berjualan Promo Tokopedia Care. Kategori. Masuk Daftar. ursa nano sofa bed karpet bulu batik pria
Perbedaan Cacing Sutra dan Cacing Darah, Mana yang Lebih Bagus Untuk Ikan Cupang? - Walaupun di pasaran telah banyak beredar pakan cupang yang siap digunakan, namun memberi pakan alami yang bervariasi lainnya bisa membantu memperkaya nutrisi serta meningkatkan gizi bagi ikan cupang kesayangan para betta lovers. Dengan memberikan pakan yang tepat dan berkualitas, ikan cupang tak hanya sehat, tetapi juga warnanya menjadi lebih menyala dan menarik. Salah satu jenis pakan yang menjadi rekomendasi para master cupang ialah cacing. Namun tak semua jenis cacing cocok untuk cupang. Nah, untuk lebih jelasnya saat ini kita akan membahas tentang perbedaan cacing sutra dan cacing darah, mana yang lebih bagus untuk ikan cupang? Agar betta lovers semua tidak penasaran, langsung saja ya kita simak bersama-sama infonya yang telah cupang sehat rangkum di bawah ini!Instagram ccmooreitaly Perbedaan cacing sutra dan cacing darah, mana yang lebih bagus untuk ikan cupang? Betta lovers, sebelum kita membahas mana yang lebih baik untuk ikan cupang, antara cacing sutra dan cacing darah. Terlebih dahulu kita simak perbedaan keduanya yakni A. Cacing sutra Cacing ini termasuk dalam golongan cacing-cacingan, yang punya nama lain tubifex, bahkan sering disebut pula sebagai cacing rambut. Cacing ini mempunyai bentuk yang kecil, tipis seperti rambut, dengan warna kemerahan dan ukuran panjang sekitar 1cm hingga 3cm. Cacing ini jika disentuh akan terasa sangat lembut di tangan. Hidup secara bergerombol, saling mengikatkan diri dalam satu koloni dan biasanya berada di dasar perairan. Jika dilihat secara kasatmata cacing sutra tak terlihat mempunyai kepala dan ekor. Cacing sutra mempunyai kandungan protein sekitar 76 % lebih besar bila dibandingkan dengan cacing darah. B. Cacing darah Cacing darah juga tak asing lagi dengan sebutan bloodworm. Jenis cacing ini bukan termasuk dalam golongan cacing-cacingan. Karena cacing darah termasuk dalam golongan larva serangga midge fly Chironomidae yang masuk dalam jenis nyamuk. Larva dari beberapa serangga ini di dalamnya mengandung hemoglobin. Hal itu berguna untuk membantu mereka memperoleh oksigen dari air serta memberi warna kemerahan yang sangat khas. Cacing ini biasanya hanya menghisap bunga dan tak berbahaya bagi manusia. Jika dilihat langsung dengan mata telanjang dari ujung hingga ujung, cacing darah ini memiliki kepala, badan, dan ekor yang gerakannya hampir sama dengan cuk atau jentik nyamuk. Cacing darah mempunyai ukuran tubuh yang lebih pendek, badannya beruas-ruas, serta warnanya yang lebih merah mencolok daripada cacing sutra. Kandungan protein cacing darah sekitar 63 %. Cacing ini sering kita temui bersama ketika membeli cacing sutra di toko pakan ikan. Namun, saat cacing ini dituangkan ke dalam wadah, maka mereka akan bergerak-gerak seperti jentik nyamuk dan berada di permukaan. Manfaat cacing sutra dan cacing darah Betta lovers, perlu kalian ketahui jika kedua jenis cacing ini mempunyai manfaat yang berbeda saat diberikan untuk ikan cupang peliharaanmu. Pada umumnya ikan cupang dewasa akan diberikan pakan berupa cacing darah agar warna ikan cupang lebih menyala atau semakin tajam. Sedangkan para penggemar cupang akan memberikan cacing sutra untuk ikan cupang yang masih berusia muda, hal itu bertujuan agar pertumbuhan mereka menjadi cepat besar. Hal itu dikarenakan cacing sutra mempunyai kandungan protein yang lebih besar dari pada cacing darah. Gimana betta lovers, sekarang sudah paham kan perbedaan cacing sutra dan cacing darah, mana yang lebih bagus untuk ikan cupang? Jadi keduanya sama-sama bagus untuk ikan cupang, karena mempunyai manfaat yang berbeda pula. Baca juga Cara cepat menyembuhkan ikan cupang setelah diadu.
MempersiapkanMedia Budidaya. Beda dengan pembudidayaan cacing sutra, cacing darah lebih baik dibudidayakan pada kolam ataupun kotak plastik berisi air mengalir bukan lumpur. Persiapkan wadah semacam kotak ataupun baskom yang ukurannya besar. Siapkan pula air bersih yang dapat mengalir mudah ke dalam kotak tersebut.
Pakan ternak ikan bukan hanya cacing sutra saja lho, melainkan juga ada cacing darah yang dapat dijadikan alternatif pakan ternak ikan. Dari hasil penelitian sejumlah pakar peternakan, ditemukan bahwa cacing darah juga jadi salah satu makanan yang bergizi untuk berbagai jenis ikan, terutama ikan hias. Cara budidaya cacing darah yang juga tergolong mudah, membuatnya sangat banyak ditemukan di berbagai pembibitan pakan ikan dan memiliki nilai jual yang cukup tinggi. Perbedaan Cacing Darah dan Cacing Sutra Banyak orang yang keliru membedakan antara cacing sutra dan cacing darah, karena sepintas keduanya sangat mirip. Tapi sebenarnya kedua hewan ini punya perbedaan yang signifikan. Cacing darah termasuk ke dalam klasifikasi serangga, ia adalah larva yang ketika besar akan menjadi nyamuk yang makan sari bunga, sedangkan cacing sutra termasuk dalam golongan cacing dari keluarga Annelida. Perbedaan lainnya adalah postur tubuh, cacing darah memiliki ukuran pendek beruas dengan warna tubuh merah menyala, sedangkan cacing sutra bentuknya seperti helaian rambut berwarna merah lebih muda dan hidup dalam koloni atau gerombol. Kandungan protein pada cacing darah lebih sedikit yaitu hanya 62,5 persen sedangkan cacing sutra mencapai 75 persen dari total kandungan di dalam tubuhnya. Berikut adalah langkah-langkah budidaya cacing darah 1. Menyiapkan Bibit Cacing Darah Bibit merupakan bagian penting dalam sebuah proses budidaya, termasuk cacing darah. Untuk menghasilkan cacing darah dengan kualitas terbaik, dibutuhkan bibit yang juga berkualitas. Bagaimana kriterianya? Memiliki daya tahan tinggi dan hidup lebih lama dari bibit lainnya, hal ini bisa dilihat dari saat awal Anda mendapatkan bibit hingga proses persiapan bibit untuk dibudidayakan. Ketika gerakannya melemah, maka cacing tersebut masuk kategori tidak baik untuk dikembangkan. Berada di dasar air, berbentuk seperti rambut kusut namun bergerak. Pergerakan bibit yang baik adalah yang aktif dibandingkan yang lain. Cara untuk mempersiapkan bibit unggul yaitu Anda harus memisahkan bibit yang memenuhi kriteria di atas ke dalam baskom atau ember yang sudah diisi dengan air bersih. Proses pemisahan ini bisa juga disebut sebagai proses karantina, karena bibit unggul ini akan dipelihara selama tiga hari dengan pemberian makanan yang rutin. Selama proses karantina, air di dalam wadah harus terus mengalir dengan arus rendah, hal ini untuk menghilangkan bakteri, kuman, dan zat lainnya yang bisa saja membuat bibit terkontaminasi dan sakit saat akan dibudidayakan. Anda bisa menyetel pompa air untuk memastikan air mengalir dengan durasi sedang atau kecil. 2. Menyiapkan Media Budidaya Beda dengan pembudidayaan cacing sutra, cacing darah lebih baik dibudidayakan pada kolam atau kotak plastik berisi air mengalir bukan lumpur. Cara mempersiapkan medianya adalah Persiapkan wadah seperti kotak atau baskom yang ukurannya besar. Siapkan juga air bersih yang bisa mengalir lancar ke dalam kotak tersebut. Manfaatkan pompa air untuk mengalirkan air tanpa henti dengan kekuatan sedang. Makin banyak bibit yang akan dibudidayakan, maka makin banyak media kotak yang harus dipersiapkan. Untuk kelancaran proses pengembangan cacing darah dan aliran air media ini harus diletakkan secara berjejer, lalu letakkan pompa dan saluran air pada rak khusus yang terletak di bagian atas kotak budidaya. 3. Memindahkan Bibit Ketika media sudah dipastikan siap pakai, maka saatnya untuk memindahkan bibit dari area karantina pada media budidaya. Tapi Anda harus pastikan untuk memindahkan bibit dengan ekstra hati-hati, agar tidak mati atau terkontaminasi dengan bahan lain di luar media budidaya. Pastikan juga memindahkan bibit tidak menggunakan tangan, tapi jaring ikan atau sendok khusus. Lakukan pemindahan pada pagi atau sore hari, dengan proses yang cepat. Yaitu bawa media karantina ke dekat media budidaya, kemudian ambil bibit menggunakan alat saring atau sendok, kemudian langsung masukkan ke dalam kotak berisi air mengalir yang sudah disiapkan. Lakukan perlahan hingga semua cacing masuk ke dalam media dengan baik. 4. Pemeliharaan dan Perawatan Beberapa trik dalam masa pemeliharaan dan perawatan cacing darah harus Anda terapkan, agar cara budidaya cacing darah terealisasi dengan sempurna menghasilkan cacing layak jual. Apa saja triknya? Pertama adalah lakukan pemeriksaan kondisi media dua hari sekali, termasuk kandang yang sudah di buat cacing di dalam air. Jangan biarkan parasit atau hama apapun hidup pada area budidaya tersebut. Kedua adalah memastikan aliran air ke dalam kotak budidaya tidak macet karena akan berakibat pada macetnya distribusi oksigen di dalam air. Jika dibiarkan akan mengakibatkan cacing stres dan berujung pada kematian dan kegagalan budidaya. Tekanan air yang disemburkan jangan terlalu kencang, agar tidak merusak tubuh cacing darah. Ketiga yaitu memastikan suhu air dalam media budidaya tetap stabil pada suhu ruang. Anda wajib mengecek suhu secara berkala. Karena ketika suhu terlalu panas atau terlalu dingin, akan mengakibatkan cacing gampang stres. 5. Pemberian Pakan Jenis pakan yang diberikan disesuaikan dengan umur cacing dan jumlah cacing di dalam satu media budidaya. Pilihlah pakan yang berkualitas dan terbuat dari bahan organik, Anda bisa mendapatkannya dari toko penjualan pakan ternak cacing. Biasanya, penjual sudah mempersiapkan pakan organik yang sudah difermentasikan, jadi Anda tak perlu susah membuat pakan sendiri dengan proses yang panjang. Selain pakan organik, Anda juga bisa menambahkan tepung ikan yang bisa didapat di toko bahan makanan. Bisa juga ditambah dengan ampas tahu, karena pakan alami yang satu ini sudah terbukti punya kandungan tepat untuk tumbuh kembang cacing darah. Tapi, tetap pastikan tekstur dari pakan sudah sangat lembut dan mudah hancur, ini untuk memudahkan cacing dalam mencerna pakan tersebut. Pakan organik di atas bisa Anda berikan pada dua minggu pertama, setelah pemindahan benih dari media karantina ke media budidaya. Sedangkan untuk minggu berikutnya, pakan bisa diganti dengan campuran sari dan kotoran ayam yang sudah difermentasikan terlebih dahulu. Anda juga bisa mendapatkan pakan ini di toko yang menjual pakan ternak. 6. Pemanenan Cacing Darah Sebelum memanen cacing darah, Anda harus memerhatikan hal berikut Panen bisa dilakukan pagi hari atau pada sore hari. Pastikan usia cacing sudah maksimal 75 hari terhitung dari pemindahan benih dari wadah karantina ke media budidaya. Pastikan media ditutup dengan kain berwarna gelap, atau berada di ruangan gelap selama maksimal enam jam sebelum cacing dipanen. Ini adalah cara untuk membuat cacing naik ke permukaan air tanda siap dipanen. Pastikan memindahkan cacing yang sudah mengapung menggunakan sendok atau jaring ikan. Masukkan cacing hasil panen ke dalam wadah yang berisi air bersih Jangan terlalu lama menyimpan hasil panen, usahakan untuk langsung dijual pada konsumen agar kualitas cacing darah tidak menurun. Hal tersebut karena akan berimbas pada harga jual dari cacing tersebut. Setelah membaca panduan di atas, kini Anda telah mengetahui cara membudidayakan cacing darah secara sederhana. Manakah yang Anda pilih, membudidayakan cacing darah atau cacing sutra? Keduanya memang punya tempat khusus di hati para peternak ikan, karena terbukti membantu meningkatkan kualitas ternak, apalagi untuk kebutuhan bisnis. Yuk coba budidaya cacing sekarang, agar bisa mempraktikkan ilmu di atas dengan baik dan hasilnya bisa memuaskan diri juga kantong Anda!

Ituteman teman perbedaan cacing sutra dan cacing darah mulai dari gen, warna dan bentuk, siklus hidup dan manfaat untuk ikan cupang kesayangan kitaNah giman

Bentuknya yang kecil, murah, dan disebut-sebut bernutrisi tinggi menjadikan cacing sutra dan cacing darah favorit peternak dan penghobi ikan hias. Namun, apakah benar demikian? sebenarnya mana yang lebih baik? cacing sutra atau cacing darah, simak penjelasannya berikut. Cacing Sutra Cacing sutra Meski sama-sama cacing, tapi jika diperhatikan seksama, keduanya memiliki perbedaan bentuk tubuh yang cukup jelas. Cacing sutra memiliki warna kemerahan pucat, dengan ukuran tubuh yang ramping, halus, berukuran 1-2 cm, dan berada di dasar air. Cacing sutra hidup dengan membenamkan kepalanya dalam lumpur untuk mencari makan, sedangkan ekornya digunakan untuk bernafas. Cacing sutra biasa dijual dalam bentuk segar dalam kantong-kantong kecil berisi air di toko ikan hias. Harganya pun bervariasi, tapi biasanya mulai dari 2000-5000 per kantong kecil. Secara nutrisi, cacing sutra terbukti memiliki kandungan yang dibutuhkan bagi perkembangan ikan. Cacing sutra memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi dengan protein 57%, lemak 13,3%, serat kasar 2,04%, kadar abu 3,6% dan air 87,7% kandungan gizi tersebut sangat dibutuhkan oleh benih ikan untuk proses pertumbuhan. Hidayat, 2016 dalam Lastris 2020 Namun, harganya yang murah serta nutrisi yang tinggi tersebut bukan berarti tanpa resiko. Pasalnya, cacing sutra biasanya hidup dalam kondisi perairan yang sudah terkontaminasi, seperti sungai, area pertanian yang tergenang air, dan saluran pembuangan selokan. Kondisi ini memungkingan cacing sutra bertindak sebagai pembawa/carrier penyakit bagi ikan-ikan kita. Oleh karena itu pastikan selalu membeli cacing sutra yang berasal dari peternak. Cacing Darah atau Bloodworm Bentuk cacing beku Cacing darah sebenarnya merupakan larva serangga midge fly yang mirip seperti nyamuk. Midge fly tidak menghisap darah, tapi madu atau nektar bunga. Cacing darah berbentuk tipis, beruas-ruas, memiliki kepala, badan, serta ekor, bisa berenang, dan berwarna merah terang atau gelap. Warna merah cacing darah berasal dari kelebihan hemoglobin yang membantu mereka hidup dalam kondisi kekurangan oksigen. Cacing darah biasa dijual seharga 10-15 ribu dalam bentuk kemasan beku. Meski dalam keadaan beku, kita tetap harus memperhatikan kesegaran cacing darah. Cacing darah yang menggelap kehitaman sebaiknya tidak digunakan agar tidak menimbulkan masalah ke depannya. kiri ke kanan pupa, dewasa, larva Midge fly biasanya berkembang biak dalam kawanan di daerah danau atau genangan air. Midge fly akan bertelur di permukaan air, telur-telur yang mengandung gelatin itu akan menempel di benda-benda yang ada seperti ranting, daun, batu, atau tenggelam ke dasar. Midge fly bisa bertelur hingga 3000 butir. Fase telur berlangsung antara 2-7 hari, setelah menetas, cacing darah akan memakan gelatin yang ada pada cangkang telurnya selama beberapa hari. Fase kedua, cacing darah akan menggali ke dalam substrat lumpur dan menetap di dalamnya. Pada kondisi dalam lumpur yang kekurangan oksigen inilah hemoglobin akan muncul dan menciptakan warna merah darah. Cacing darah akan menghabiskan 2-7 minggu bergantung suhu air. Setelah mencapai akhir siklus, cacing darah akan menjadi kepompong atau pupa dalam lumpur. Fase ketiga ini berlangsung selama 3 hari di mana mereka akan muncul ke permukaan dengan aktif berenang dan bertahan di permukaan selama beberapa jam hingga bentuk dewasa muncul. Tahap dewasa berlangsung maksimal 5 hari di mana mereka berkembang biak dalam kawanan di malam hari dan kemudian mati. Dalam kondisi yang tepat, siklus hidup midge fly dapat selesai dalam waktu dua minggu. Untuk nutrisi, cacing darah kaya akan zat besi serta memiliki 6-8% protein, lemak 1,2%, serat kasar 3,9%, dan 81,7% air. Seperti yang tercantum, cacing darah kaya akan zat besi dan rendah protein, oleh karenanya tidak disarankan penggunaan cacing darah sebagai pakan utama. Kesimpulannya Dalam hal kandungan, cacing sutra lebih bernutrisi dibandingkan cacing darah, terutama untuk pertumbuhan ikan dwarf gourami. Namun, berbeda dengan cacing sutra yang dijual hidup dan tidak tahan lama, cacing darah unggul dalam hal penyimpanan karena dijual dalam keadaan beku. Ketika dalam masa pertumbuhan, disarankan untuk memberikan cacing sutra dan beralih ke cacing darah ketika dewasa. Sebenarnya, jarang sekali ada penghobi yang menggunakan cacing sutra dan darah sebagai makanan utama karena harganya yang mahal dan ketahanannya yang kurang.
Vidioyang menjelaskan perbedaan cacing darah dan cacing sutra serta manfaat kedua cacing tersebut untuk ikan cupang - Buah pare yang sering dimasak dengan ditumis atau sebagai lalapan, ternyata mempunyai segudang manfaat bagi kesehatan. Dikutip dari pare alias paria kaya mineral nabati, kalsium, dan fosfor, juga karotenoid. Selan itu, dalam sebuah penelitian disebutkan bahwa pare mengandung alpha-momorchorin, betamomorchorin, dan MAP30 momordica antiviral protein 30 yang bermanfaat sebagai anti HIV/ juga Manfaat Pare untuk Kesehatan Salah Satunya Menurunkan Kadar Kolesterol Manfaat pare Di beberapa negara pemanfaatan pare bagi kesehatan, di antaranya bagi masyarakat Jepang sebagai obat pencahar, laksatif, dan obat cacing. Sementara di India, ekstrak buah pare digunakan sebagai obat diabetik, obat rheumatik, obat gout, obat penyakit liver dan obat penyakit di Indonesia, pare biasa diolah menjadi masakan atau dimakan sebagai lalapan. Pare yang juga sering disebut sebagai paria’ dikenal sebagai tanaman herbal, karena buah dan bijinya bermanfaat dan bisa diolah sebagai obat tradisional. The Spruce Eats Ilustrasi tumis pare dengan udang kering Kandungan pare Kandungan nutrisi pare sudah sejak lama pare dipercaya sebagai tanaman herbal yang bermanfaat bagi kesehatan. Hal ini karena di dalam pare terkandung beragam nutrisi penting, di antaranya Vitamin, seperti vitamin A, C, E, B1, B2, B3, dan B12 Mineral, seperti zat besi, kalsium, kalium, zinc, magnesium, dan fosfor, karbohidrat dan serat, antioksidan, seperti fenol, flavonoid, lutein, dan zeaxanthin. Manfaat mengonsumsi pare 1. Menurunkan kadar gula darah Manfaat pare yang paling terkenal adalah menurunkan gula darah. Hal ini karena pare memiliki senyawa yang dapat bertindak seperti insulin, yang bertugas mengolah gula darah untuk menjadi energi di dalam sel tubuh. Beberapa penelitian juga membuktikan bahwa konsumsi pare dapat mengurangi kadar gula darah dan menurunkan HbA1c penderita diabetes tipe 2. Baca juga Benarkah Pare Bermanfaat untuk Mengatasi Diabetes? . 287 180 493 365 451 386 235 184

perbedaan cacing darah dan cacing sutra